Bank Sampah
Juli, 2019. Setiap orang, setiap harinya, pasti menghasilkan sejumlah sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Kebanyakan dari kita hanya peduli sampai tahap “sampah hilang dari rumah”, tapi kurang peduli bagaimana akhir perjalanan sampah yang kita hasilkan. Sampah akhirnya menumpuk dan berbukit-bukit di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan pemerintah terpaksa terus mengekspansi lahan Tempat Pemrosesan Akhir. Tinggal menunggu waktu, sampah akan berbalik mengancam keselamatan manusia jika cara pengelolaannya tidak mengalami perubahan berarti. Bencana alam seperti banjir, longsor, pencemaran air, penyebaran penyakit dan ancaman lainnya kerap terjadi dan akan sangat mungkin terjadi lagi.
Bank Sampah, kini menjadi salah satu solusi untuk mengefektifkan dan mengefesiensi pengelolaan sampah skala rumah tangga. Organisasi sosial yang juga sekaligus organisasi nirlaba ini makin terasa dibutuhkan keberadaannya. Sebagai solusi untuk memilah dan mengelola sampah dari sumbernya, juga media untuk mengedukasi masyarakat mengenai prinsip “Sampahku, Tanggung Jawabku.”
Bank Sampah adalah sebuah alur atau manajemen pengelolaan sampah khususnya sampah anorganik sejak dari sumbernya (rumah tangga) yang dikelola secara kolektif dan sistematis hingga manfaatnya bisa dirasakan kembali oleh sumbernya (nasabah bank sampah) dan tercatat hasilnya (Kg dan Rp). Bank sampah bertujuan untuk mereduksi sampah yang dihasilkan masyarakat secara terintegrasi sebagai bagian dari mata rantai siklus sampah anorganik.
Melalui program Bimbingan Teknis Persampahan telah dilaksanakan bimbingan teknis pembentukan lembaga bank sampah tahun 2019 bagi masyarakat Kabupaten Semarang. Bimbingan teknis tersebut dilaksanakan 2 hari, pada hari pertama dilakukan bimbingan teknis di dalam ruangan dengan materi tentang pengertian dan bagaimana pembentukan lembaga bank sampah. Pada hari kedua dilanjutkan studi ke lapangan dengan melakukan kunjungan ke bank sampah Cacaban di Kota Magelang. Bimbingan Teknis diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari kader PKK, remaja karang taruna yang telah memiliki memilili embrio bank sampah di wilayahnya masing-masing.